Rangkaian listrik AC maupun DC terdiri dari beberapa susunan yang dikenal dengan susunan seri, paralel, dan campuran. Adapun pengertian, persamaan, dan perbedaan dari semua rangkaian tersebut akan dibahas secara tuntas pada arikel apa perbedaan antara rangkaian seri dengan paralel berikut ini.
Rangkaian Seri
Pengertian rangkaian seri adalah suatu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar dimana komponen-komponen dipasang berurutan. Dalam kata lain rangkaian listrik yang dipasang secara seri memiliki susunan antar komponen yang berurutan.
Kelebihan rangkaian seri adalah lebih praktis, memiliki tingkat kestabilan tinggi dalam menghantarkan arus listrik, tidak dibutuhkan banyak komponen, tidak dibutuhkan biaya besar, dan lebih mudah dipahami sehingga kerusakan yang terjadi dapat mudah terdeteksi.
Kekurangan rangkaian seri adalah sumber tegangan yang dituntut untuk selalu dalam keadaan prima untuk menanggulangi resiko adanya loss, jika terjadi masalah pada suatu komponen maka akan sangat berpengaruh pada komponen–komponen berikutnya.
Contoh penggunaan rangkaian seri adalah pada lampu-lampu jalan dan penyusunan baterai dalam lampu senter. Penerapan hokum ohm dengan mudah diaplikasikan melihat nilai hambatan yang dapat dicari dengan menjumlahkan seluruh komponen tersebut. V=I.R ; RTotal = R1 + R2 + R3 + R4 + R5 + ... + Rn.
Adapun gabungan antara rangkaian seri dengan rangkaian paralel disebut rangkaian seri-paralel atau kadang juga disebut sebagai rangkaian campuran atau rangkaian kombinasi. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan susunan kinerja listrik yang lebih maksimal.
Rangkaian Paralel
Pengertian rangkaian paralel adalah sebuah rangkaian listrik yang disusun dengan tidak sebaris, sehingga input untuk setiap komponen adalah dari sumber yang sama. Sebab itulah rangkaian paralel menjadi lebih mahal dibandingkan dengan rangkaian seri.
Kelebihan rangkaian pararel adalah apabila ada komponen yang rusak ataupun dicabut, maka komponen lainnya yang masih baik atau terpasang akan tetap berfungsi tanpa gangguan sama sekali, aliran listrik dari power suply bisa berjalan ke tiap lampu yang ada.
Kekurangan rangkaian pararel adalah biaya instalasi menjadi lebih mahal jika dibandingkan dengan penggunaan rangkain seri. Hal ini terjadi akibat semua input komponen berasal dari sumber yang sama dan semua komponen satu sama lain tersusun paralel.
Resistensi total dalam rangkaian paralel, sama jumlahnya dengan kebalikan dari tiap resistensi. Hambatan tersebut jumlahnya akan lebih kecil kalau dibandingkan dengan hambatan resistor pada ke 3 resistor yang dihubungkan secara paralel di rangkaian itu.
Contoh dari rangkaian paralel adalah lampu lalu lintas, dimana tiga buah lampu lalu lintas (merah, kuning, hijau) tersebut terhubung secara paralel antara satu lampu dengan lampu lainnya.
Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel
Pada rangkaian seri maka besar arus listrik sama besar, tetapi besar tegangannya berbeda tergantung besar hambatan pada rangkaian. Sedangkan pada rangkaian paralel maka besar tegangan adalah sama untuk setiap hambatan yang terpasang, tetapi arusnya berbeda tergantung besar hambatan terpasang.
Total hambatan pada rangkaian seri adalah penjumlahan semua hambatan yang ada, sedangkan total hambatan pada rangkaian pararel adalah 1/Rt = (1/R1) + (1/R2) + (1/R3) + ... + (1/Rn).
Perbedaan lainnya yaitu jumlah total hambatan pada rangkaian seri lebih besar daripada jumlah total hambatan pada rangkaian paralel.
Total daya yang diserap rangkaian seri biasanya lebih besar dibandingkan dengan total daya yang diserap rangkaian paralel.
Baca juga: Perbedaan Arus AC dan Arus DC
Adapun persamaan dari kedua rangkaian ini adalah sama-sama merupakan rangkaian listrik yang bertujuan untuk mengalirkan arus listrik agar bermanfaat untuk tujuan penggunanya. Demikian artikel perbedaan antara rangkaian seri dengan rangkaian paralel yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat untuk pembaca.