Berbagai macam jenis tumbuh-tumbuhan baik itu dikotil dan monokotil dapat kita lihat tumbuh subur di tanah tropis Indonesia tercinta ini. Untuk dapat menelitinya maka anda harus ketahui dahulu apa pengertian serta perbedaan antara tumbuhan dikotil dengan monokotil pada batang, daun, buah, biji, akar, dan bagian lainnya.
Tumbuhan dikotil telah dikelompokkan menjadi lima suku, yaitu jarak-jarakan, polong-polongan, terung-terungan, jambu-jambuan, dan komposite. Sedangkan tumbuhan monokotil telah dikelompokkan menjadi lima suku juga, yaitu rumput-rumputan, pinang-pinangan, pisang-pisangan, anggrek-angrekan, dan jahe-jahean.
Dikotil
Pengertian dikotil ialah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri-ciri khas yang sama yaitu memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon). Daun lembaga ini terbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya mudah terbelah dua. Sejumlah sistem klasifikasi tumbuhan yang terkenal, mengakui kelompok ini sebagai takson dan menamakannya kelas Magnoliopsida.
Adapun ciri tumbuhan dikotil ialah bentuk akar tunggang, pola tulang daun dan bentuk sumsumnya menyirip atau menjari, tidak memiliki tudung akar, jumlah keping bijinya dua buah, pada akar dan batang terdapat kambium dan dapat tumbuh serta berkembang menjadi besar, batangnya bercabang-cabang, jumlah kelopak bunganya dua/empat/lima/kelipatannya, pembuluh pengangkutnya teratur dalam lingkaran/cincin, tipe berkas pengangkut kolateral terbuka, pertulangan daun menyirip atau menjari, bagian-bagian bunga berjumlah 4, 5 atau kelipatannya, dan memiliki 2 keping lembaga/kotiledon.
Contoh tumbuhan dikotil yaitu jarak, ubi, karet, pete, kacang, cabe, terong, tomat, jambu biji, jambu air, bunga matahari, singkong, beringin, nangka, dan lainnya.
Monokotil
Pengertian monokotil ialah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama yaitu bijinya tunggal karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson (sebagai kelas maupun subkelas) dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dengan berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.
Adapun ciri utama dari tumbuhan monokotil ini adalah akar memiliki bentuk serabut, batang beruas-ruas, pada akar dan batang tidak memiliki kambium, pertulangan daun sejajar atau dapat juga melengkung, bagian-bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya, memiliki satu kotiledon atau keping lembaga, tumbuhan biji berkeping satu, dan tulang daun tumbuhan monokotil sejajar serta berbentuk menyerupai pita.
Csingkongontoh tumbuhan monokotil yaitu jagung, padi, kelapa, sagu, pisang ambon, anggrek, vanili, jahe, kunyit, kantala, sisal, kembang telang, dan lainnya.
Perbedaan Dikotil dan Monokotil
Setelah melihat penjelasan panjang diatas maka kita dapat menarik beberapa kesimpulan mengenai perbedaan antara tumbuhan dikotil dengan monokotil ini.
1. Dikotil memiliki sistem akar tunggang, sedangkan monokotil memiliki sistem akar serabut.
2. Dikotil memiliki bentuk sumsum atau pola tulang daun menyirip atau menjari, sedangkan monokotil memiliki bentuk melengkung atau sejajar.
3. Dikotil tidak memiliki tudung akar (kaliptra), sedangkan monokotil memiliki tudung akar.
4. Dikotil memiliki dua buah keping biji (kotiledon), sedangkan monokotil memiliki satu buah keping biji saja.
5. Dikotil terdapat kambium, sedangkan monokotil tidak terdapat kambium.
6. Dikotil memiliki jumlah kelopak bunga umumnya kelipatan empat atau lima, sedangkan monokotil umumnya adalah kelipatan tiga.
7. Dikotil tidak memiliki pelindung koleorhiza maupun koleoptil, sedangkan monokotil memiliki batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza.
8. Dikotil bisa tumbuh berkembang menjadi membesar, sedangkan monokotil tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar.
Demikian uraian yang dapat saya rangkum dari berbagai sumber terpercaya, saya hanya berharap semoga artikel biologi kali ini dapat memberikan informasi kepada para pembaca untuk memahami tumbuhan dikotil dan monokotil ini lebih baik lagi.