Sebuah bangunan yang kokoh tidak bisa dilepaskan dari struktur dinding bata merah atau bata ringan yang kuat menopang beban diatasnya. Sehingga bangunan rumah, hotel, atau kantor tersebut dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama tanpa ada sisi yang retak. Untuk itu perbedaan antara batu bata dan Hebel sangat penting untuk diketahui oleh anda yang akan membangun rumah idaman.
Batu Bata (Bata Merah)
Pengertian bata merah adalah bahan bangunan yang digunakan sebagai dinding dan dibuat dari bahan dasar tanah liat dan bahan pendukung lainnya. Adonan bata merah dicetak dengan cara manual lalu dikeringkan dibawah teriknya panas matahari. Pada saat setengah kering maka sisi-sisi batu bata dirapihkan dengan menggunakan pisau sehingga setiap sudutnya menjadi lebih rapih dan simetris.
Setelah batu bata kering maka dilakukan pembakaran menggunakan sekam padi atau bisa juga menggunakan kayu bakar selama beberapa hari di dalam tungku yang dibuat khusus untuk pembakaran bata merah. Setelah dibakar maka bata berubah warnanya menjadi merah dan sifatnyapun berubah menjadi lebih kuat, tahan api, tahan terhadap jamur, dan bobotnya lebih ringan dari sebelumnya.
Kelebihan bata merah diantaranya adalah mudah dalam pemasangan, mudah diangkut, mudah untuk membentuk bidang kecil, harganya murah, banyak tersedia, tidak memerlukan perekat khusus, dan tahan panas. Adapun kekurangan bata merah diantaranya adalah suhu ruangan tidak stabil, penggunaan material perekat cukup boros, kualitas tidak seragam, dibutuhkan pelsteran yang cukup tebal, waktu pemasangan lebih lama, menimbulkan beban yang besar pada struktur bangunan.
Hebel (Bata Ringan)
Pengertian hebel adalah salah satu jenis bahan bangunan untuk dinding yang mirip dengan beton dan memiliki sifat kuat, tahan air, awet, ringan, permukaannya halus, dan tahan api. Hebel atau bata ringan atau ada juga yang menyebut dengan beton ringan ini merupakan produk yang dibuat di pabrik dengan menggunakan mesin khusus. Bata hebel memiliki tingkat kerataan permukaan yang sangat baik jika dibandingkan dengan bata lainnya sehingga memudahkan dalam pemasangan.
Tujuan dibuat bata hebel ialah untuk membantu memperingan beban strukur, mempercepat pelaksanaan pembangunan, dan meminimalir material perekat pada saat proses pemasangan dinding. Pada umumnya bata ringan ini mempunyai panjang 60 cm, tinggi 20 dan 40 cm, dan tebal dari 75 hingga 200 cm. Material hebel terdiri dari campuran pasir kwarsa, semen, kapur, gypsum, air, dan alumunium pasta. Fungsi alumunium pasta adalah sebagai bahan pengembang atau pengisi udara secara kimiawi sehingga dapat memperingan berat hebel.
Kelebihan bata hebel adalah ukuran yang sama, kualitas seragam, hasil dinding lebih rapi, menghemat penggunaan perekat, ringan, memperkecil beban struktur, pemasangan lebih cepat, kedap air, kedap suara, kuat tekanan tinggi, dan tahan terhadap guncangan gempa bumi. Kekurangan bata hebel (beton ringan) adalah membuang sisa bata cukup banyak, memerlukan perekat khusus, diperlukan keahlian khusus dalam pemasangan, sulit kering, harga relatif lebih mahal, agak sulit mencari toko bangunan yang menjual hebel terutama di daerah terpencil.
Perbedaan Batu Bata (Bata Merah) dan Hebel (Bata Ringan)
Setelah melihat uraian panjang mengenai kedua bata ini maka kita dapat ambil kesimpulan bahwa perbedaan batu bata dengan hebel terletak pada material penyusunnya. Bata merah terbuat dari tanah liat, sedangkan hebel terbuat dari campuran pasir kwarsa, semen, kapur, dan zat tambahan lainnya. Bata merah biasanya dibuat secara manual dengan tangan, sedangkan hebel dibuat di pabrik.
Harga bata merah lebih murah dibandingkan harga hebel. Berat bata merah lebih besar dibandingkan berat hebel yang lebih ringan. Kualitas bata merah lebih rendah dibandingkan dengan kualitas hebel. Waktu pemasangan bata merah memakan waktu lebih lama jika dibandingkan dengan pemasangan hebel. Selain perbedaan ternyata ada juga persamaannya yaitu keduanya memiliki ketahanan terhadap api.