Mesin akan berjalan dengan stabil dalam jangka waktu yang lama jika sistem pendinginannya berfungsi dengan baik. Jika tidak maka bisa dipastikan performa mesin akan menurun karena terjadi over heat.
Pada sistem pendinginan mesin sepeda motor ada beberapa cara yang diterapkan, contohnya dengan sistem udara yang masuk ke celah sirip mesin, dengan menggunakan radiator, dan untuk motor berkelas menggunakan oil cooler.
Baca juga: Perbedaan Rem Motor ABS dan Non ABS
Nah mungkin diantara para pembaca ada yang bertanya apa perbedaan radiator dan oil cooler, untuk itu mari kita bahas secara gamblang di artikel area perbedaan kali ini.
Radiator
Pengertian radiator adalah suatu sistem pendinginan mesin menggunakan coolant yang dialirkan melalui jalur yang telah dibuat khusus untuk pendinginan mesin. Kemudian coolant tersebut masuk kembali ke radiator agar suhunya menjadi dingin kembali, yang nantinya akan diputar kembali ke seluruh bagian mesin pada jalur khusus tadi. Suhu coolant harus selalu lebih rendah dibandingkan suhu mesin.
Oil Cooler
Pengertian oil cooler adalah sistem pendinginan mesin dengan cara memasukkan oli yang sudah panas ke dalam oil cooler sehingga suhu oli menjadi turun, yang kemudian dimasukkan kembali ke mesin. Sehingga dalam sistem oil cooler ini, suhu oli bisa tetap stabil dan otomatis mendinginkan mesin.
Perbedaan Radiator dan Oil Cooler
Pada radiator yang didinginkan adalah coolant, sedangkan pada oil cooler yang didinginkan adalah oli. Kisi-kisi pendinginan radiator lebih besar dibandingkan kisi-kisi pendinginan oil cooler yang lebih ramping.
Blok head sepeda motor yang menggunakan radiator berbeda dengan struktur blok head yang menggunakan oil cooler. Karena pada pendinginan radiator ada jalur khusus coolant pada blok head.
Pada sistem radiator terdapat tempat coolant, yang biasanya diletakkan disebelah radiator. Sedangkan pada oil cooler tidak terdapat tempat khusus.
Demikian perbedaan antara radiator dan oil cooler. Semoga menjadi pencerahan bagi anda para pembaca yang budiman.