Dalam cabang olahraga atletik ada empat event lompat yaitu lompat tinggi, lompat galah, lompat jauh, dan lompat ganda. Dalam artikel kali ini kita hanya akan membahas dua saja yaitu apa perbedaan antara lompat jauh dengan lompat tinggi jika dilihat dari segi pengertian, teknik, serta persiapan yang harus dilakukan.
Lompat Jauh
Pengertian lompat jauh adalah salah satu cabang olahraga atletik dimana seorang atlet akan berupaya mencapai jarak paling jauh dengan satu kali tolakan. Dengan kata lain tujuan lompat jauh adalah untuk memindahkan tubuh dari satu titik ke titik yang lain dengan satu kali lompatan yang diawali dengan gerakan berlari, menolak, melayang, dan kemudian diakhiri dengan mendarat pada titik yang paling jauh.
Dalam cabang lompat jauh ini terbagi menjadi tiga buah kategori, ketiga kategori tersebut ialah lompat jauh gaya jongkok (Tuck), gaya menggantung (hang style), dan gaya berjalan di udara (walking in the air). Perbedaan diantara ketiga gaya tersebut adalah pada sikap badan atlit saat sedang melayang. Sedangkan pada gerakan awalan, tumpuan, dan pendaratan adalah sama pada setiap gaya.
Hal yang perlu diperhatikan oleh seorang atlit saat melakukan pendaratan lompat jauh diantaranya ialah harus tetap konsentrasi agar gerakan yang tidak perlu bisa dihindari. Selain itu saat pendaratan maka harus dilakukan dengan kedua kaki sejajar dan bagian tumit mendarat pertama kali dengan posisi seperti menjepit, hal ini dilakukan agar tidak terasa sakit bahkan terjadi cedra yang tidak diinginkan.
Lompat Tinggi
Pengertian lompat tinggi adalah salah satu cabang dari atletik yang menguji atlit dengan keterampilan melompat dan melewati sebuah tiang mistar. Sehingga pada lompat tinggi memiliki tujuan untuk melompat setinggi-tingginya tanpa alat bantu saat melewati mistar yang telah disiapkan. Adapun tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet minimal memiliki tinggi 2,5 meter dan panjang minimal 3,15 meter.
Pada saat berlangsungnya perlombaan maka mistar akan segera dinaikkan setelah atlit berhasil melewati ketinggian mistar. Sebuah lompatan akan dinyatakan batal saat atlit menyentuh palang mistar dan tidak melompat. Jika peserta tidak berhasil melewati mistar sebanyak tiga kali berturut-turut, maka dinyatakan gagal. Adapun pemenang perlombaan ini ialah atlit yang dapat melewati mistar paling tinggi.
Sarana dan prasarana yang harus disiapkan ialah daerah awalan dengan tumpuan yang datar, tiang lompatan dengan jarak kedua tiang 3,98 – 4,02 meter, bahan tiang harus kuat dan kukuh, bilah lompat dengan panjang mistar 3,98 – 4,02 m dan berat maksimal mistar adalah 2,00 kg, dan sarana terakhir yang anda persiapkan adalah tempat pendaratan yaitu tidak boleh kurang dari 3 x 5 m terbuat dari busa dengan ketinggian 60 cm dan di atasnya ditutupi oleh matras dengan tebal 10 – 20 cm.
Perbedaan Lompat Jauh dan Lompat Tinggi
Setelah melihat penjelasan ringkas diatas maka kita dapat menyimpulkan beberapa perbedaan diantara kedua cabang olahraga atletik ini yaitu seorang atlit lompat jauh akan berusaha melompat sejauh mungkin, sedangkan seorang atlit lompat tinggi akan berusaha lompat setinggi mungkin melewati mistar.
Jika dilihat dari sarana yang harus disediakan maka untuk sarana lompat jauh lebih sederhana daripada sarana yang disediakan untuk lompat tinggi. Perbedaan lainnya ialah pemenang lompat jauh ialah peserta yang dapat melompat paling jauh, namun pemenang lompat tinggi ialah peserta yang mampu melompat paling tinggi.