Minum kopi dipagi hari memang membuat pikiran jadi segar penuh inspirasi dan menimbulkan efek semangat kerja yang positif. Bagi anda para pecinta kopi, tentunya sudah tidak asing lagi dengan perbedaan antara kopi robusta dan arabika yang merupakan dua jenis kopi yang sudah melegendaris. Disini saya hanya sedikit mengurai permasalahan secara ringkas sehingga lebih enak dibaca.
Apapun pilihan anda apakah lebih memilih kopi robusta atau anda lebih menyenangi aroma kopi arabika yang penting kopi itu menyegarkan. Saya termasuk orang yang kecanduan kopi, sehingga sehari kadang minum dua hingga tiga gelas. Secara kesehatan mungkin itu tidak baik dan harus diperbaiki, namun kecintaan saya terhadap citarasa dan aroma kopi yang menggoda sangat sulit dihilangkan.
Kopi Robusta
Menurut para penelitian, kopi robusta adalah keturunan beberapa spesies kopi terutama coffea canephora. Pohon kopi robusta sangat baik jika tumbuh di ketinggian sekitar 400-700 m dpl dengan suhu sekitar 21 hingga 24 C. Walaupun demikian kualitas buah robusta lebih rendah daripada Arabika maupun Liberika.
Kopi robusta telah menguasai sekitar 30% pasar kopi di seluruh dunia. Kopi ini tersebar di beberapa negara seperti Kolumbia, Indonesia, Filipina dan negara lainnya. Kondisi tanah, iklim, dan proses pengemasan kopi yang berbeda pada setiap negara, sehingga menghasilkan rasa kopi yang sedikit berbeda juga.
Ciri-ciri kopi robusta adalah mempunyai cita rasa yang lebih mendekati rasa cokelat, aroma yang dihasilkan sangat khas dan terasa manis, warnanya bermacam-macam sesuai dengan cara pengolahan, dan memiliki tekstur yang cukup kasar jika dibandingkan dengan tekstur pada kopi arabika.
Karakteristik pohon kopi robusta adalah lebih rentan diserang hama serangga, pertumbuhan pohon dan buah sangat baik jika ditanam di dataran rendah, jumlah biji kopi yang dihasilkan lebih banyak, butuh waktu sekitar sebelas bulan untuk proses bunga hingga menjadi buah, dan berbuah di suhu udara yang lebih hangat.
Kopi Arabika
Kopi arabika adalah kopi yang berasal dari negara Brasil dan Etiopia dengan kandungan kafein sekitar 0.8% hingga 1.4%. Kopi arabika adalah spesies kopi yang paling pertama ditemukan dan telah dibudidayakan selama beberapa abad hingga saat ini. Para peneliti menduga bahwa klasifikasi tanaman kopi arabika ini dilakukan sekitar tahun 1753 oleh ilmuan Swedia bernama Carl Linnaeus.
Pertumbuhan pohon kopi arabika sangat baik jika ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 700–1700 m dpl dengan temperatur sekitar 16 hingga 20 °C. Jenis kopi arabika sangat rentan terhadap serangan penyakit karat daun Hemileia vastatrix (HV), terutama bila ditanam di daerah dengan elevasi kurang dari 700 m, sehingga perawatan budidaya kopi arabika membutuhkan perhatian lebih .
Pada saat ini kopi arabika telah menjadi pemimpin pasar kopi di dunia dengan harga yang jauh lebih tinggi daripada jenis kopi lainnya. Perkebunan kopi arabika yang berada di Indonesia dapat dengan mudah anda temukan di pegunungan toraja, provinsi Sumatera Utara, Nangro Aceh Darussalam, dan beberapa daerah di Jawa.
Varietas kopi arabika yang sedang dikembangkan di Indonesia adalah arabica jenis Abesinia, Pasumah, Marago, Typica dan Congensis. Ciri-ciri kopi arabika adalah baunya harum seperti campuran buah dengan bunga, baik hidup di daerah sejuk dan dingin, memiliki rasa asam, memiliki rasa kental saat berada di mulut, rasa lebih mild atau halus, dan jenis arabika ini dikenal juga karena rasa pahitnya.
Ciri-ciri pohon kopi arabika adalah lebih sulit untuk dibudidayakan, cenderung tumbuh dengan baik di dataran tinggi, jumlah biji kopi yang dihasilkan lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis kopi lainnya, butuh waktu sekitar sembilan bulan untuk proses bunga hingga menjadi buah, dan berbuah di suhu yang lebih dingin.
Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika
Dari uraian diatas kita dapat menyimpulkan beberapa perbedaan robusta dengan arabika yaitu harga kopi robusta lebih murah dibandingkan dengan kopi arabika. Kopi robusta menguasai sekitar 30% pasar kopi dunia, sedangkan kopi arabika menguasai sekitar 60% pasar kopi dunia.
Kopi robusta memiliki kafein lebih tinggi jika dibandingkan dengan kandungan kafein kopi arabika yaitu sekitar 2-3 kali lebih banyak. Rasa kopi robusta adalah pahit dengan sedikit rasa asli, sedangkan rasa kopi arabika adalah asam dangan karakter rasa asli yang kuat. Tanaman kopi robusta baik hidup di dataran rendah, sedangkan tanaman kopi arabika sangat baik jika hidup di dataran tinggi.
Kopi robusta Indonesia menguasai pasar kopi nasional dan sebagian besar diolah menjadi produk kopi sachet dan instan. Sedangkan kopi arabika Indonesia sudah termasuk salah satu kopi arabika terbaik di dunia karena memiliki rasa yang khas.