Penyakit tuberkulosis dan pneumonia dapat menyerang siapa saja, baik pria, perempuan, dewasa, dan anak-anak. Adapun perbedaan TB dan pneumonia ini akan mudah dilihat dari gejala, penyebab, ciri-ciri, atau faktor lain yang dapat kita identifikasi lebih awal.
Tuberkulosis
Pengertian tuberkulosis disingkat Tbc atau Tb (Tubercle Bacillus) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh berbagai strain mikobakteria, umumnya Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis biasanya menyerang paru-paru, namun juga bisa berdampak pada bagian tubuh lainnya. Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang dengan infeksi TB aktif batuk, bersin, atau menyebarkan butiran ludah mereka melalui udara sehingga dihirup orang lain.
Gejala infeksi TB aktif yang paling mudah dikenali ialah adanya batuk kronis dengan bercak darah sputum atau dahak, demam, berkeringat di malam hari, dan berat badan turun drastis. Diagnosis TB aktif bergantung pada hasil radiologi serta pemeriksaan mikroskopis dan pembuatan kultur mikrobiologis cairan tubuh.
Cara mengobati TB sulit dilakukan dan memerlukan pemberian banyak jenis antibiotik dalam jangka waktu cukup lama. Orang-orang yang melakukan kontak juga harus menjalani tes penapisan dan diobati bila perlu. Resistensi antibiotik merupakan masalah yang bertambah besar pada infeksi tuberkulosis resisten multi-obat (TB MDR). Untuk mencegah TB, semua orang harus menjalani tes penapisan penyakit dan vaksinasi basil Calmette–GuĂ©rin.
Pneumonia
Pengertian pneumonia (radang paru-paru) adalah sebuah kondisi inflamasi pada paru—utamanya memengaruhi kantung-kantung udara mikroskopik yang dikenal sebagai alveolus. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri dan lebih jarang mikroorganisme lainnya, obat-obatan tertentu, dan kondisi lain.
Gejala pneumonia yang umum terjadi ialah batuk, demam, nyeri dada, dan kesulitan bernapas. Alat diagnostik mencakup rontgen dan pengambilan kultur dari sputum. Vaksin untuk mencegah jenis pneumonia tertentu kini sudah tersedia. Pengobatan yang dilakukan bergantung pada penyebab dasarnya. Dugaan pneumonia bakterial diobati dengan antibiotik. Jika pneumonia yang diderita pasien cukup parah, maka penderita biasanya dirujuk ke rumah sakit.
Bila Anda mengalami pneumonia, Anda mungkin tergoda untuk segera beraktivitas setelah merasa sembuh. Tetapi Anda sebaiknya tetap melakukan pemeriksaan rutin hingga seluruh gejalanya hilang karena risiko terkena infeksi sekunder sangat besar bagi penderita pneumonia. Sebaiknya Anda menjalani rontgen dada sekali lagi.
Perbedaan TB dan Pneumonia
Pada tahap awal atau tuberculosis primer hasil rontgen kelainannya dapat terletak dimana saja akan tetapi pada tuberculosis sekunder sarag sarangnya biasanya berkedudukan di lapangan atas atau segmen apical lobus bawah, bila ada di lobus bawah biasanya disertai dengan pleuritis. Sedangkan pada tahap awal pneumonia, gambaran radiologisnya berupa bercak, mengenai keseluruhan lobus baik unilateral maupun bilateral. Pada tahap kronis akan nampak gambaran khas pada lobus media kanan dan lobus bawah.
Gejala TB berupa batuk lebih dari 3 minggu, batuk darah, sesak napas, nyeri dada, badan lemah, nafsu makan turun, malaise, dan berkeringat diwaktu malam. Sedangkan gejala pneumonia berupa demam menggigil, suhu tubuh meningkat, sesak nafas, nyeri dada, dahak purulen, pneumonia atipikal demam yang tidak terlalu tinggi.
Penyebab tuberkulosis ialah mycobacterium tuberculosis, sedangkan yang menjadi penyebab pneumonia ialah streptococcus, mycoplasma, klebsiella, fusobacterium, dan sitomegalovirus.
Pada stadium awal TB maka terdapat fokus ghon atau fokus primer tapi jika terdapat perkejuan akan membentuk kavitas, jika mengenai nodi limfoidei hilum akan disebut kompleks ghon, jika kompleks gohn mengalami fibrosis proggresif dan kalsifikasi akan disebut kompleks ranke yang terlihat secara radiologis. Sedangkan pada penyakit pneumonia, gambaran morfologisnya yang khas adalah terdapat hepatisasi (konsistensi seperti hati, rongga alveolus dipenuhi oleh neutrofil, eksudat fibronosa, dan fibrinopurulen).