Jika kita mempelajari tentang karakteristik darah pada tubuh maka akan menemukan istilah serum darah dan plasma darah. Untuk itu penting kiranya kita mengetahui apa perbedaan serum dan plasma secara lebih terperinci agar dapat gambaran yang lebih sempurna.
Serum
Pengertian serum adalah komponen yang bukan berupa sel darah, juga bukan faktor koagulasi; serum (blood serum) adalah plasma darah tanpa fibrinogen. Studi yang mempelajari tentang serum disebut serologi. Serum digunakan dalam berbagai uji diagnostik termasuk untuk menentukan golongan darah seseorang.
Serum darah terdiri dari semua protein (yang tidak digunakan untuk pembekuan darah) termasuk cairan elektrolit, antibodi, antigen, hormon, dan semua substansi exogenous. Rumusan umum yaitu serum = plasma - fibrinogen - protein faktor koagulasi.
Serum darah adalah plasma tanpa fibrinogen, sel dan faktor koagulasi lainnya. Fibrinogen menempati 4% alokasi protein dalam plasma dan menjadi faktor penting dalam proses pembekuan darah.
Plasma
Pengertian plasma adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang menjadi medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup (55% dari volume darah merupakan plasma darah).
Volume plasma darah terdiri dari 90% air dan 10% larutan protein, glukosa, faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon dioksida. Plasma darah juga merupakan medium pada proses ekskresi.
Plasma darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi darah segar yang telah dibubuhi zat anti-koagulan yang kemudian diputar sentrifugal sampai sel darah merah jatuh ke dasar tuba, sel darah putih akan berada di atasnya dan membentuk lapisan buffy coat, plasma darah berada di atas lapisan tersebut.
Plasmapheresis adalah jenis terapi medis yang menyuling plasma darah keluar dari kumpulan partikelnya untuk diolah lebih lanjut dan memasukkan kembali plasma darah tersebut pada akhir terapi.
Perbedaan Serum dan Plasma
Perbedaannya ialah serum adalah bagian cairan darah, tanpa faktor pembekuan atau sel darah. Sedangkan plasma adalah bagian cair darah, di mana sel-sel darah, nutrisi dan hormon mengapung.
Komposisi serum adalah air, albumin, globulin, asam amino, Hormon dan Enzim, limbah nitrogen, nutrisi, gas. Sedangkan komposisi plasma adalah air, albumin, globulin, asam amino, Hormon dan Enzim, limbah nitrogen, nutrisi, gas, fibrinogen.
Untuk mengisolasi serum, sampel darah diperbolehkan untuk membeku. Setelah pembekuan selesai, cairan diekstrak menggunakan stik aplikator. Cairan ini selanjutnya disentrifugasi untuk menghilangkan jejak sel atau penggumpalan. Sedangkan untuk mengisolasi plasma maka plasma diekstraksi dengan memutar sampel darah dalam mesin pemisah, dimana sel-sel darah lebih berat menetap di bagian bawah, dan plasma darah yang dikumpulkan dari lapisan atas menggunakan pipet.
Serum yang paling sering digunakan untuk jenis darah. Serum ini juga digunakan untuk berbagai tes diagnostik digunakan untuk menentukan kadar hCG, kolesterol, protein, gula, dll, dalam darah. Sedangkan plasma yang paling sering digunakan untuk transfusi untuk orang yang menderita hemofilia atau kelainan pembekuan darah lainnya, imunodefisiensi, shock atau luka bakar.